Kesenian Topeng Malangan ini sudah ada sejak masa Kerajaan Majapahit. Kesenian Topeng Malangan ini berawal dari seorang abdi dalem ukir Kabupaten Malang yang bernama Condro atau dikenal dengan Mbah Reny yang tinggal di Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Pria yang juga dikenal dengan nama Gunawan itu merupakan seorang kurir pengantar surat yang bekerja pada orang Belanda bernama Ny. Yolis. Ia adalah bekas abdi dalem bupati yang pernah belajar menari pada Kanjeng Surya. Setelah Ny. Yolis meninggal, Gunawan mengikuti anak dari Ny. Yolis yang bernama Van der Khol di Desa Blado, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Selain itu, sanggar tari ini juga mengadakan kursus tari Topeng Malangan bagi masyarakat umum setiap hari Minggu pagi. Semua bisa mengikuti kursus gratis ini, mulai anak-anak penduduk di desa setempat, hingga orang dari luar desa. Kebanyakan yang menjadi peserta adalah anak-anak Sekolah Dasar, maupun Sekolah Menengah Pertama.